Sabtu, 23 Juli 2011

Poetry Hujan: Sehelai Rindu




Rerinai hujan menyapa halus pundakku dengan basahnya
merintik lembut tirainya pada lagumu di telingaku

melodi melankoli mengaluni simfoni jiwa kaum perindu
menghembuskan sejuk melalui irama cinta pada harmoninya,
harmoni sejuta permata wahai saudaraku

syahdan kita bercengkrama di atas permadani cinta
mengalir merdu di sebelah kita,
gemericik nostalgia pada sungai memori jingga

jingganya menggelora duhai saudara,
mengumpulkan riak-riak cahaya
dari hati-hati yang semula terserak

maka dilatasi berkurangan kesanggupannya dalam memisahkan kita
karena cinta engkau dan aku,
tak lagi terjauhkan jarak dan waktu,
karena rindu kita tetap berpadu dalam orkestrasi syahdu,
selalu saling bertemu di sebelah sungai itu,
berbagi segarnya semangat dan manisnya doa,
di setiap bait-bait dakwah di manapun berada

dalam curahan ukhuwah,
melodi cinta mencadarkan selendangnya pada senyum para perindu,
rindu engkau dan aku,
rindu kita akan hujan dan cinta, cinta Allah semata...


by Ihsania on Friday, 28 January 2011 at 17:25

Poetry Hujan: Pada Suatu Jendela

Kutatap jauh ke balik kaca di sana,
Kepada gumpalan awan yang tak pernah sama di setiap detiknya,
Yang terbingkai sudut dan sisi-sisi jendela

Kadang menutupi matahari,
Kadang membiarkannya menerangi ruang hati...
Tak diam, tak pernah sama, berjalan menempati bingkai jendela yang lainnya

Oh rupanya angin bertiup selalu,
Mendorong arakan awan ke sisi bumi yang satu lagi...

Mengapa tak kau titipkan saja segala beban itu padanya?
Agar mengelana bersama hembusannya,
Berpegangan pada ekor awan dan terbang,
Kemudian jatuh habis dengan curahan hujan entah di mana...

Lalu biarkan rahasia mengirim pesan singkat dari dirinya, tentang senyum pada lengkung pelangi,
Yang akan mendatangi bingkai jendelamu di sore nanti...






_by Ihsania_Tuesday, 11 January 2011 at 14:19

Sedikit tentang waktu





Ada desir bersama perjalanannya.
Ada yang terhanyut di antara riak alirannya.

Ada bahagia, ada bangga, ada luka, ada lara, ada malu, ada tersipu, ada cinta, ada air mata, ada menunggu, ada tergugu, ada hampa, ada kecewa, ada sepi, dan ada patah hati...

Ada desir di setiap detak jarumnya, makna dan semerbak wanginya mengiring serta datangnya cinta..
Kadang membuat lupa, jika kita buta maka cinta adalah bencana..

Lalu ada juga jemu di dalam alunannya, lelah menunggu turunnya cinta sementara diri kita ditinggalkan..

Ketika engkau tahu si pemilik nama yang kau simpan ia di hatimu ternyata telah memilih hati yang lain, ketika sahabatmu tak lagi peka terhadap kesedihanmu,
ketika kawan2mu telah memiliki kemudinya sendiri dan melepaskan genggaman tanganmu sementara kau dan ia sama2 tahu bahwa kalian mestinya masih saling menguatkan..

Ketika terkadang keluarga bisa menjadi tekanan, terkadang orang yg kau sayangi menjadi begitu tak pengertian, tak jarang orang yg kau kagumi menjadi sangat mengecewakan,
Ketika menyadari diri ini ternyata tak seperti dahulu,

Ah...
Mengapa gulir waktu bisa membawa patah hati...

Aku patah hati karena sesungguhnya aku tahu kepada siapa aku harus kembali..
Aku patah hati mengapa tak sedari dulu kusandarkan semua kelabu ini kepadaNya..
Aku patah hati karena ternyata hingga kini Dia masih mencintaiku sedang aku malah mencari cinta selainNya..

Oh sungguh aku malu..

Takkan lagi kubiarkan waktu meninggalkanku,,
Duhai Cinta Sejati, perkenankan aku kembali kepadaMu...








_Ihsania_Monday, 26 October 2009 at 21:14
#Pernah diposting via FB dengan judul yang sama

Rumah Kita Kelak

Laa yadkhulul jannata ahadun illaa ra a maq'adahu  minannaari lau asaa a liyazdaadu syukran
Walaa yadkhulunnaara ahadun illaa ra a maq'adahu minal jannati lau ahsana liyakuuna 'alaihi hasratan

"Tidaklah seorang masuk surga kecuali dia melihat tempatnya dulu di neraka. Apabila dia telah memandangnya jelek, dia bersyukur. Dan tidaklah seorang masuk ke dalam neraka kecuali dia melihat dulu surga. Apabila dia telah memandang bahwa surga itu baik, ia bertambah penyesalannya"
_H.R. Bukhari_



_Nashaihul 'Ibad-207_ 

Rabu, 20 Juli 2011

lihatlah, tapi barangkali yang kita lihat tak slalu sama

Lihatlah cinta,
Orang menjadi puitis karenanya.
Semua warna merah muda nampaknya,
Dan rona muka bersepuh jingga nan gembira

Lihatlah cinta,
Orang menjadi melankolis karenanya,
Melukis bayang-bayang, memanjangkan angan dan memanjakan impian.
Menjinjit-jinjitkan langkah kaki, hendak menari pada pelangi

Entahlah cinta,
Karena bila takdir yang berbeda kelak tiba,
Lantas luka menyapa,
Lalu bicaralah kecewa..

Entahlah cinta,
Bila saatnya pelangi menghilang dan terhenti tarian, jatuhlah angan dan impian bersama hati yang terpatah,,

Kemudian,
Orang menyalahkan cinta jua...

_Ihsania_May-18-2011_

Insya Allah

Maher Zain ft. Fadli Padi: Insya Allah

ketika kau tak sanggup melangkah
hilang arah dalam kesendirian
tiada mentari bagai malam yang kelam
tiada tempat untuk berlabuh

*courtesy of LirikLaguIndonesia.net

bertahan terus berharap
Allah selalu di sisimu


reff:
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah ada jalan
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah ada jalan


every time you commit one more mistake
you feel you can’t repent and that it’s way too late
you’re so confused wrong decisions you have made
haunt your mind and your heart is full of shame

but don’t despair and never lose hope
’cause Allah is always by your side


reff2:
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah you’ll find a way
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah ada jalan


turn to Allah He’s never far away
put your trust in Him, raise your hands and pray
oh Ya Allah tuntun langkahku di jalanmu
hanya engkaulah pelitaku
tuntun aku di jalanmu selamanya


reff3:
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah we’ll find our way
Insya Allah, Insya Allah
Insya Allah we’ll find our way



Source: http://liriklaguindonesia.net/m/maher-zain/maher-zain-insya-allah-feat-fadly-padi/#ixzz1RzbEb5pT